tag:blogger.com,1999:blog-1348319709877635832024-02-06T18:08:08.920-08:00L.A StreetBallAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/08011472636975215989noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-134831970987763583.post-60269687847605424022017-07-02T07:40:00.000-07:002017-07-02T07:40:13.591-07:00Psikologi Sekolah<br />
Psikologi Sekolah<br />
Psikologi Sekolah adalah bidang yang menerapkan prinsip-prinsip psikologi klinis dan psikologi pendidikan dengan diagnosa dan pengobatan anak-anak dan 'remaja perilaku dan masalah belajar. Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi. Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak.<br />
<br />
Psikologi sekolah dapat melakukan penilaian psikologis dan memberikan bimbingan dan konseling baik untuk anak dan keluarga anak. psikolog sekolah yang dididik di psikologi, dan perkembangan anak remaja , anak dan psikopatologi remaja, pendidikan, keluarga dan pengasuhan praktek, belajar teori , dan teori kepribadian . Mereka memiliki pengetahuan tentang instruksi yang efektif dan sekolah yang efektif.<br />
<br />
Apa Perbedaan Psikolog Pendidikan dan Psikolog Sekolah ?<br />
<br />
Psikolog pendidikan melakukan penelitian tentang dinamika kelas, gaya mengajar dan belajar variabel. Belajar dan memperbaiki bagaimana sub-kelompok penduduk belajar-seperti anak-anak berbakat dan mereka yang cacat pembangunan. Perhatikan bahwa Psikolog pendidikan tidak boleh disamakan dengan konselor sekolah atau psikolog sekolah, yang membantu siswa satu-satu. Psikolog pendidikan umumnya bekerja di sekolah-sekolah, universitas, bisnis, industri, pusat belajar dan pengaturan pembangunan manusia. Psikolog pendidikan membantu dengan mendiagnosis dan memberikan alat untuk mengobati, membantu atau berurusan dengan perilaku atau tantangan.<br />
<br />
Psikolog sekolah adalah profesional terpercaya yang utama tujuannya adalah penerapan prinsip-prinsip ilmiah belajar dan perilaku untuk memperbaiki sekolah terkait masalah dan untuk memfasilitasi pembelajaran dan pengembangan anak-anak di sekolah-sekolah umum Untuk mencapai tujuan ini psikolog sekolah menyediakan jasa untuk anak-anak, guru, orang tua, masyarakat lembaga, dan sistem sekolah itu sendiri. berurusan dengan mengidentifikasi anak-anak dalam sistem sekolah yang berfungsi pada tingkat yang lebih tinggi pendidikan untuk usia serta anak-anak yang menunjukkan pola perilaku tertentu seperti ADHD, disleksia atau hambatan pidato. Perhatian juga diberikan kepada anak-anak yang cacat mental atau fisik. Psikolog sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.Yang bertujuan untuk membentuk mind set anak<br />
<br />
Apa Peranan/ Tugas dari Psikolog Pendidikan dan Psikolog Sekolah?<br />
<br />
Peran Psikolog Pendidikan :<br />
<br />
Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut :<br />
Penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas. Menilai belajar dan kebutuhan emosional dengan mengamati dan konsultasi dengan tim multi-lembaga untuk memberikan saran tentang pendekatan terbaik dan ketentuan untuk mendukung pembelajaran dan pengembangan.<br />
Mengembangkan dan mendukung program pengelolaan terapi dan perilaku.<br />
Merancang dan mengembangkan kursus untuk orang tua, guru dan lain-lain yang terlibat dengan pendidikan anak-anak dan remaja pada topik-topik seperti bullying.<br />
Merancang dan mengembangkan proyek-proyek yang melibatkan anak-anak dan kaum muda.<br />
Menulis laporan untuk membuat rekomendasi formal tentang tindakan yang akan diambil, termasuk pernyataan formal.<br />
Menasihati, negosiasi, membujuk dan mendukung guru, orang tua dan profesional pendidikan lainnya.<br />
Menghadiri konferensi kasus yang melibatkan tim multidisipliner tentang cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan sosial, emosional, perilaku dan pembelajaran anak-anak dan kaum muda dalam perawatan mereka.<br />
Mengutamakan efektivitas: konteks dan lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak dipandang sebagai semakin penting.<br />
Penghubung dengan profesional lain dan memfasilitasi pertemuan, diskusi dan kursus;<br />
Mengembangkan dan meninjau kebijakan-kebijakan.<br />
Melakukan penelitian aktif.<br />
Merumuskan intervensi yang berfokus pada penerapan pengetahuan, keterampila<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08011472636975215989noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-134831970987763583.post-59837022109337804702017-07-02T07:28:00.001-07:002017-07-02T07:28:15.190-07:00Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus<br />
Pentingnya Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)<br />
<br />
Pendidikan adalah hal yang penting bagi kehidupan seseorang baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Pendidikan memberikan banyak pengetahuan dan informasi yang akan membuat hidup dan perilaku semakin baik. Semua orang berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, tidak memandang dari status, agama, suku, ras, maupun golongan tertentu. Hal tersebut sudah diatur dalam undang-undang tentang pendidikan pasal 31 ayat 1 yang menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”.<br />
<br />
Berdasarkan uraian di atas pendidikan juga berhak didapatkan oleh anak berkebutuhan khusus (ABK). Anak berkebutuhan khusus yaitu anak dengan karakteristik berbeda dengan anak pada umumnya yang mengalami kelainan pada mental, emosi, dan fisik. Anak berkebutuhan khusus diantaranya seperti tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan perilaku, anak berbakat, dan anak dengan gangguan kesehatan. Mendidik anak berkebutuhan khusus memang tidak mudah untuk dilakukan. Perlu adanya tingkat kesabaran yang tinggi, didik kasih yang tinggi, mengerti psikologi anak dengan baik, dan memiliki keterampilan khusus untuk membantu tumbuh kembang dan pendidikan anak tersebut serta perlu adanya kerjasama dengan orangtua dari anak berkebutuhan khusus. Salah satu keterampilan khusus yang dimaksud seperti menguasai tulisan Braille untuk tunanetra dan menguasai bahasa isyarat untuk tunarungu, dan lain-lain. SLB (Sekolah Luar Biasa) adalah tempat di mana anak berkebutuhan khusus mendapatkan pendidikan.<br />
<br />
Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus banyak membawa manfaat bagi anak itu sendiri. Melalui pendidikan dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki anak berkebutuhan khusus seterusnya akan dikembangkan yang akan berguna bagi kehidupannya karena banyak anak berkebutuhan khusus yang memiliki bakat yang tidak dimiliki oleh anak normal pada umumnya. Dapat menjadikan anak lebih disiplin dan mandiri sehingga tidak lagi bergantung pada orang lain dalam menjalani kehidupannya. Anak dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan masyarakat sekitar sehingga anak merasa menjadi bagian dari masyarakat tersebut. Dapat mewujudkan seseorang yang memiliki kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang.<br />
<br />
Kenyataannya masih banyak orang yang melihat anak berkebutuhan khusus dengan sebelah mata. Di dalam masyarakat anak berkebutuhan khusus sering diabaikan, dicemooh sehingga dianggap tidak berguna. Banyak masyarakat yang berpikir bahwa anak bekebutuhan khusus adalah sebuah aib sehingga anak takut untuk bersosialisasi. Seharusnya kita tidak melakukan hal tersebut, namun sebaliknya kita dapat merangkul dan menerima anak berkebutuhan khusus sama seperti anak normal pada umumnya. Memberikan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan sehingga hak-haknya terpenuhi sebagaimana anak normal lainnya.<br />
<br />
Pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus sangat penting bagi kelangsungan hidup bermasyarakat karena melalui pendidikan anak dapat berinteraksi dengan orang lain dan diperlakukan sama dengan anak normal lainnya. Anak berkebutuhan khusus pun berhak mendapatkan pendidikan. Tidak ada manusia yang tidak memiliki kekurangan. Dimata Tuhan semua orang sama yang membedakan hanya ketakwaannya.<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08011472636975215989noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-134831970987763583.post-24035831392346896722017-07-02T07:25:00.001-07:002017-07-02T07:25:34.305-07:00Bimbingan Konseling<br />
Apa Itu Bimbingan Konseling?<br />
<br />
Ketika kita mendengar bimbingan konseling, maka kita akan selalu bertanya. Sebenarnya bimbingan konseling itu apa sih?, belum tentu semua orang mengatahui arti bimbingan konseling sendiri. Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli kepada individu dengan menggunakan berbagai prosedur, cara, dan bahan asupaya individu tersebut mampu mandiri dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Sedangkan konseling sendiri merupakan proses pemberian bantuan yang didasarkan pada prosedur wawancara oleh seorang ahli kepada yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan seorang ahli kepada individuu dengan menggunakan cara sedangkan konseling lebih pada wawancara atau konsultasi.<br />
<br />
Tujuan Bimbingan konseling<br />
<br />
Menurut Drs. Dewa Ketut Sukardi MBA., MM. (2008), bimbingan konseling memiliki tujuan umum dan khusus.<br />
<br />
Tujuan umum<br />
Dalam undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) tahun 2003 (UU No. 20/ 2003), yaitu terwujudnya manusia indonesia seutuhnya yang cerdas, beriman, dan bertakwa kepada tuhan yang maha Esa dan berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dalam penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa tujuan umum bimbingan konseling adalah menciptakan manusia yang beriman dan berfikir cerdas , bertakwa kepada tuhan, memiliki budi pekerti yang luhur , yang memiliki keterampilan dan lain sebagainya.<br />
<br />
Tujuan khusus<br />
Secara khusus bimbingan konseling memiliki tujuan untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan yang meliputi aspek pribadi sosial, belajar, dan karier. Dari paparan diatas dapat dijelaskan bahwa tujuan khusus bimbingan konseling adalah membantu siswa untuk menjadi siswa yang memiliki pribadi sosial yang baik, belajara dengan tekun sehingga mendapatkan hasil yang memuaskan, dan mampu mendapatkan prestasi yang baik.<br />
<br />
Dalam aspek tugas perkembangan pribadi sosial, layanan bimbingan konseling membantu siswa agar:<br />
<br />
Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan penampilan dan mengenal kekhususan yang ada pada dirinya.<br />
Dapat menegembangkan sikap positif, seperti menggambarkan orang-orang yang mereka senangi.<br />
Membuat pilihan secara sehat<br />
Mampu menghargai oranglain<br />
Memiliki rasa tanggung jawab<br />
Mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi<br />
Dapat menyelesaikan konflik<br />
Dapat membuat keputusan secara efektif<br />
Dalam aspek tugas perkembangan belajar, layanan bimbingan konseling membantu siswa agar.<br />
<br />
Dapat melaksanakan keterampilan atau teknik belajar secara efektif<br />
Dapat menetapkan tujuan dan perencanaan pendidikan<br />
Mampu belajar secara efektif<br />
Memiliki keterampilan dan kemampuan dalam menghadapi evaluasi/ ujian<br />
Dalam aspek tugas perkembangan karier, layanan dan bimbingan konseling membantu siswa agar:<br />
<br />
Mampu membentuk identitas karier, dengan cara mengenali ciri-ciri pekerjaan didalam lingkungan kerja<br />
Mampu merencanakan masa depan<br />
Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu kecenderungan arah karier.<br />
Mengenal keterampilan, kemampuan, dan minat.<br />
Fungsi bimbingan konseling<br />
<br />
Menurut Nasution (1992) fungsi dari bimbingan konseling adalah:<br />
<br />
Fungsi pencegahan<br />
Maksud dari fungsi pencegahan adalah bahwa bimbingan konseling merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah. Dalam hal ini BK membantu anak didiknya untuk agar terhindar dari masalah yang dapat menghambat perkembangan mereka.<br />
<br />
Fungsi penyaluran<br />
Dalam pendidikan bimbingan konseling berfungsii sebagai penyaluran maksudnya adalah bahwa bimbingan konseling berfungsi untuk menyalurkan bakat dan minat anak supaya bisa menghasilkan prestasi yang sebaik-baiknya.<br />
<br />
Fungsi penyesuaian<br />
Maksud dari bimbingan konseling berfungsi sebagai penye<br />
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08011472636975215989noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-134831970987763583.post-12740241742845822442017-04-09T00:25:00.001-07:002017-04-09T00:25:06.941-07:00TESTIMONI<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Pada tangal 30 Maret
2017 lalu, saya beserta kawan-kawan satu kelompok saya melakukan observasi
psikologi pendidikan ke SD N Persiapan Pembangunan yang berada di jl. Sei
Petani Medan, dengan tema observsi “manageman kelas”, dalam rangka pemenuhan
tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan. <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;">Menurut saya observasi
dengan tema “management kelas” untuk pemenuhan tugas mata kuliah Psikologi
Pendidikan ini sangat bagus, seru dan menarik. Mahasiwa dapat mengetahui
bagaimana cara guru me-manage/menangani kelas agar kelas menjadi kondusif..
Saya merasa senang bisa langsung mengamati perilaku anak SD, pola managemen
kelas, metode belajar yang diterapkan, dan interaksi antara murid dan guru,
yang sebelumnya saya hanya mengetahui hal tersebut sebatas teori saja.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlerQa1_12RyO1vFq3twvnt_TptLp_fXoKW15qJ5B8QWgPJIAn5-5aNBcvl7NF9Td3BVtojnrDFpACEMP1hDxp_MECA_hhmI_lxAahmp2KlA2vcLZ7vlSDUpjUr1TRhSpgApUatkQB_7M/s1600/1490880612034+%25281%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjlerQa1_12RyO1vFq3twvnt_TptLp_fXoKW15qJ5B8QWgPJIAn5-5aNBcvl7NF9Td3BVtojnrDFpACEMP1hDxp_MECA_hhmI_lxAahmp2KlA2vcLZ7vlSDUpjUr1TRhSpgApUatkQB_7M/s320/1490880612034+%25281%2529.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwZ5W8FdCRfY9QveuR_llu727b-81lezraOMog0SKSRQ2FZdMt4PtMsYj3eZauOLVZDjEU7eR5yvGNg9NYlmlzdYlTNGtOsMBGxaJiBQI71WkeWBaWN97olaYGYzP79LSZvHmfXHsqKvQ/s1600/1490880612034.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwZ5W8FdCRfY9QveuR_llu727b-81lezraOMog0SKSRQ2FZdMt4PtMsYj3eZauOLVZDjEU7eR5yvGNg9NYlmlzdYlTNGtOsMBGxaJiBQI71WkeWBaWN97olaYGYzP79LSZvHmfXHsqKvQ/s320/1490880612034.jpg" width="320" /></a></div>
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: "times new roman" , "serif"; font-size: 12.0pt; line-height: 150%;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08011472636975215989noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-134831970987763583.post-10823008535319779952017-04-08T06:28:00.001-07:002017-04-08T06:28:48.133-07:00Motivasi dan Perspektif Kognitif<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 12pt 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 22px;">Motivasi</span></b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 22px;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 12pt 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 22px;">Motivasi adalah dorongan dari dalam diri individu <i>(drive)</i> yang membuat seseorang melakukan sesuatu. Motivasi seperti bahan bakar pada mesin, menentukan mesin bergerak atau akan terdiam selamanya. Istilah motivasi, seperti halnya kata emosi, berasal dari kata latin, yang berarti <i>“bergerak”.</i> Ilmu psikologi tentu saja mempelajari motivasi, sasarannya adalah mempelajari penyebab atau alasan yang membuat kita melakukan apa yang kita lakukan. Motivasi merujuk pada pada proses yang menyebabkan organisme tersebut bergerak menuju suatu tujuan, atau bergerak menjauh dari situasi yang tidak menyenangkan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 12pt 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 22px;">Motivasi<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5055423594928642852&postID=2513268647125386943&from=pencil" name="_ftnref9" style="color: #0823c2; outline: 0px; text-decoration: none;"></a> memiliki penekanan pada tujuan <i>(goals).</i> Tujuan yang telah kita tetapkan dan alasan yang kita miliki untuk mengejar tujuan tersebut akan menetapkan pencapaian (prestasi) yang kita dapatkan, meskipun tidak semua tujuan akan menuntun kita pada prestasi yang nyata. Tujuan dapat meningkatkan motivasi apabila kondisi berikut ini<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5055423594928642852&postID=2513268647125386943&from=pencil" name="_ftnref10" style="color: #0823c2; outline: 0px; text-decoration: none;"></a>:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 12pt 0cm 12pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 22px;">ü <i>Tujuan bersifat spesifik</i>. Tujuan yang tidak jelas, seperti <i>“melakukan yang terbaik”,</i> bukalah tujuan yang efektif, tujuan ini bahkan tidak berbeda dengan tidak memiliki tujuan sama sekali. Kita perlu lebih spesifik menentukan tujuan, termasuk menentukan waktu pengerjaan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 12pt 0cm 12pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 22px;">ü <i>Tujuan harus menantang, namun dapat dicapai.</i> Kita cenderung bekerja keras untuk mencapai tujuan yang sulit namun realistis. Semakin tinggi dan semakin sulit suatu tujuan maka semakin tinggi juga tingkat motivasi dan kinerja kita, kecuali kita memilih suatu tujuan yang mustahil dicapai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 12pt 0cm 12pt 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 22px;">ü <i>Tujuan kita dibatasi pada mendapatkan apa yang kita inginkan, bukannya apa yang tidak kita inginkan</i>. Tujuan mendekat (<i>approach goal</i>) merupakan penglaman positif yang kita harapkan secara langsung, seperti mendapatkan nilai yang lebih baik atau mempelajari cara menyelam dilaut. Tujuan menghindar (<i>avoidance goal)</i> melibatkan usaha menghindari pengalaman yang tidak menyenangkan, seperti berusaha tidak mempermalukan diri sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 12pt 0cm; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 22px;">Mendefiniskan tujuan yang kita miliki akan semakin mendekatkan kita dengan keberhasilan. Namun apa yang terjadi bila kita menemukan rintangan? Beberapa orang akan menyerah saat menghadapi kesulitan atau mundur, sedangkan beberapa orang lainnya justru termotivasi saat menghadapi tantangan. Sebuah pertanyaan penelitian: Factor apakah yang dapat memprediksi bahwa bakat, ambisi, dan IQ dapat memprediksi orang akan terus berusaha atau akan menyerah? Pendapat umumnya menyatakan bahwa eksistensi motivasi bersifat dikotomi (seseorang memiliki motivasi atau sebaliknya tidak memiliki motivasi, tidak ada motivasi antar keduanya). Hal lain yang mempengaruhi kekuatan motivasi seorang adalah jenis sasaran yang akan diusahakan (apakah untuk menunjukkan kemampuan atau untuk mendapatkan kepuasan dari proses tersebut)<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5055423594928642852&postID=2513268647125386943&from=pencil" name="_ftnref11" style="color: #0823c2; outline: 0px; text-decoration: none;"></a>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 12pt 0cm; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 22px;">Proses Kognitif</span></b><span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 22px;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 12pt 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 22px;">Proses kognitif areanya sangat luas (proses berpikir, intelegensi, pengetahuan umum dan lain-lain). Disini kita hanya akan membahas antara intelegensi dan emosi. Intelegensi emosional adalah suatu kemampuan mengidentifikasi emosi yang dialami oleh diri sendiri dan orang lain dengan akurat, kemampuan mengekspresikan emosi dengan tepat, dan kemampuan mengatur emosi pada diri sendiri dan orang lain. Orang yang memiliki intelegensi emosional (EQ) yang tinggi mampu menggunakan emosi mereka untuk meningkatkan motivasi mereka, menstimulasi pemikiran yang kreatif, dan mengembangkan empati terhadap orang lain. Orang-orang yang memiliki intelegensi emosi yang kurang baik akan mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi emosi pada diri mereka sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background-color: white; font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 21px; margin: 12pt 0cm; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 11pt; line-height: 22px;">Beberapa orang memiliki argumen bahwa intelegensi emosional bukanlah kemampuan kognitif yang spesial, melainkan kumpulan karakteristik-karakteristik kepribadian, seperti empati dan ekstroversi. Terlepas dari kontroversi yang ada, pengembangan konsep intelegensi merupakan sesuatu yang sangat berguna bagi kita semua. Pengembangan tersebut memaksa kita berpikir kritis mengenai makna intelegensi dan memaksa kita mempertimbangkan beragam jenis <i>“intelegensi</i><a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5055423594928642852&postID=2513268647125386943&from=pencil" name="_ftnref12" style="color: #0823c2; outline: 0px; text-decoration: none;"></a>” yang membantu kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pendekatan kognitif juga membantu penyusuran berbagai strategi pembelajaran anak-anak yang mampu secara efektif meningkatkan kemampuan anak dalam membaca, menulis, mengerjakan pekerjaan rumah dan menjalani ujian. Sebagai contoh, anak-anak diajari menggunakan waktu dengan bijak sehingga tidak menunda-nunda dan mampu membedakan persiapan untuk ujian pilihan ganda dengan ujian essai. Yang paling penting, berbagai pendekatan baru dalam menjelaskan intelegensi telah menghapus set mental yang keliru, yang menganggap intelegensi yang diukur oleh tes IQ satu-satunya variabel yang menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam kehidupannya<a href="http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=5055423594928642852&postID=2513268647125386943&from=pencil" name="_ftnref13" style="color: #0823c2; outline: 0px; text-decoration: none;"></a>.</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08011472636975215989noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-134831970987763583.post-46493671638210124382017-04-07T22:35:00.002-07:002017-04-07T22:35:18.234-07:00Pendidikan Multikulturar<div class="MsoNormal">
Akar kata multikulturalisme adalah kebudayaan. Pengertian kebudayaan
menurut para ahli sangat beragam, namun dalam konteks ini kebudayaan dilihat dalam
perspektif fungsinya sebagai pedoman bagi kehidupan manusia. Dalam konteks
perspektif kebudayaan tersebut, maka multikulturalisme adalah ideologi yang
dapat menjadi alat atau wahana untuk meningkatkan derajat manusia dan
kemanusiannya. Multikulturalisme mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam
kesederajatan baik secara individual maupun secara kebudayaan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Multikulturalisme memandang sebuah masyarakat mempunyai
sebuah kebudayaan yang berlaku umum dalam masyarakat yang coraknya seperti
sebuah mosaik. Di dalam mosaik tercakup semua kebudayaan dari
masyarakat-masyarakat lebih kecil yang membentuk terwujudnya masyarakat yang
lebih besar, yang mempunyai kebudayaan seperti sebuah mosaik tersebut. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Istilah “multibudaya” (multiculture) jika ditelaah
asal-usulnya mulai dikenal sejak tahun 1960-an, setelah adanya gerakan hak-hak
sipil sebagai koreksi terhadap kebijakan asimilasi kelompok minoritas terhadap
melting pot yang sudah berjalan lama tentang kultur dominan Amerika khususnya
di New York dan California. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Will Kymlicka berpendapat, multibudaya merupakan suatu
pengakuan, penghargaan dan keadilan terhadap etnik minoritas baik yang
menyangkut hak-hak universal yang melekat pada hak-hak individu maupun
komunitasnya yang bersifat kolektif dalam mengekspresikan kebudayaannya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Berbagai konsep yang relevan dengan multikulturalisme antara
lain adalah demokrasi, keadilan dan hukum, nilai-nilai budaya dan etos,
kebersamaan dalam perbedaan yang sederajat, sukubangsa, kesukubangsaan,
kebudayaan sukubangsa, keyakinan keagamaan, ungkapan-ungkapan budaya, domain
privat dan publik, hak asasi manusia, hak budaya komunitas, dan konsep-konsep
lainnya yang relevan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Sebagai sebuah ideologi, multikulturalisme terserap dalam
berbagai interaksi yang ada dalam berbagai struktur kegiatan kehidupan manusia
yang tercakup dalam kehidupan sosial, kehidupan ekonomi dan bisnis, dan
kehidupan politik, dan berbagai kegiatan lainnya di dalam masyarakat yang
bersangkutan. Interaksi tersebut berakibat pada terjadinya perbedaan pemahaman
tentang multikulturalisme. Lebih jauh, perbedaan ini berimplikasi pada
perbedaan sikap dan perilaku dalam menghadapi kondisi multikultural masyarakat.
Sebagai sebuah ideologi, multikulturalisme harus diperjuangkan, karena
dibutuhkan sebagai landasan bagi tegaknya demokrasi, hak asasi manusia dan kesejahteraan
hidup masyarakatnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperjuangkan
multikulturalisme adalah melalui pendidikan yang multikultural. Pengertian
pendidikan multikultural menunjukkan adanya keragaman dalam pengertian istilah
tersebut<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
James Banks menyatakan bahwa pengertian pendidikan
multikultural sebagai pendidikan untuk people of color. Pengertian ini senada
dengan pengertian yang dikemukakan oleh Sleeter bahwa pendidikan multikultural
adalah sekumpulan proses yang dilakukan oleh sekolah untuk menentang kelompok
yang menindas.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pengertian-pengertian
ini tidak sesuai dengan konteks pendidikan di Indonesia karena Indonesia
memiliki konteks budaya yang berbeda dari Amerika Serikat walaupun keduanya
memiliki bangsa dengan multi-kebudayaan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Andersen dan Cusher (1994) mengatakan bahwa pendidikan
multikultural adalah pendidikan mengenai keragaman kebudayaan. Definisi ini
lebih luas dibandingkan dengan yang dikemukakan di atas. Meskipun demikian,
posisi kebudayaan masih sama dengan apa yang dikemukakan dalam definisi di
atas, yaitu keragamaan kebudayaan menjadi sesuatu yang dipelajari dan berstatus
sebagai objek studi. Dengan kata lain, keragaman kebudayaan menjadi materi
pelajaran yang harus diperhatikan para pengembang kurikulum.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Pendidikan multikultural berasal dari dua kata pendidikan
dan multikultural. Pendidikan merupakan proses pengembangan sikap dan tata laku
seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
pengajaran, pelatihan, proses, perbuatan dan cara-cara yang mendidik. Disisi
lain Pendidikan adalah Transfer of knowledge atau memindah ilmu pengetahuan.
Sedangkan Multikultural secara etimologis multi berarti banyak, beragam dan
aneka sedangkan kultural berasal dari kata culture yang mempunyai makna budaya,
tradisi, kesopanan atau pemeliharaan. Rangkaian kata pendidikan dan
multikultural memberikan arti secara terminologis adalah proses pengembangan
seluruh potensi manusia yang menghargai pluralitas dan heterogenitasnya sebagai
konsekwensi keragaman budaya, etnis, suku dan aliran (agama). Zakiyuddin
Baidhawi mendefinisikan pendidikan multikultural adalah suatu cara untuk
mengajarkan keragaman (teaching diversity). M. Ainul Yaqin memahami pendidikan
multikultural sebagai strategi pendidikan yang diaplikasikan pada semua jenis
mata pelajaran dengan cara menggunakan perbedaan-perbedaan kultural yang ada
pada para siswa seperti perbedaan etnis, agama, bahasa, gender, klas sosial,
ras, kemampuan dan umur agar proses belajar menjadi mudah.<o:p></o:p></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
John W. Santrock mendefinisikan pendidikan multikultural
adalah pendidikan yang menghargai diversitas dan mewadahi prespektif dari
beragam kelompok kultural atas dasar basis regular.<o:p></o:p></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08011472636975215989noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-134831970987763583.post-8764880443756291742017-04-07T20:28:00.000-07:002017-04-07T20:28:00.607-07:00Psikologi Pendidikan Dan Teknologi<div class="MsoNormal">
<b>Psikologi Pendidikan dan Teknologi<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang didalamnya melibatkan
banyak orang, diantaranya peserta didik, pendidik administror, masyarakat dan
orang tua peserta didik. Oleh karena itu agar tujuan pendidikan dapat tercapai
secara efektif dan efisien maka setiap orang yang terlibat dalam pendidikan
tersebut seyogyanya dapat memahami tentang perilaku individu sekaligus
menunjukkan perilaku secara efektif. Perilaku individu dipelajari dalam suatu ilmu yang disebut sebagai psikologi.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Psikologi berasal dari kata Yunani “psyche” yang artinya
jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi (menurut
arti kata) psikologi artinya Ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai
macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
Psikologi memberikan wawasan bagaimana memahami perilaku
individu dalam proses pendidikan. Terutama dizaman kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi sekarang ini. Para ahli berusaha untuk meningkatkan mengajar itu
menjadi suatu ilmu. Teknologi pendidikan memberikan pendekatan sistematis dan
kritis tentang proses pembelajaran. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Perlu kita ketahui, bahwa psikologi pendidikan adalah cabang
ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan
pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. karena mengajar adalah cara yang
kompleks,maka guru harus menguasai beragam perspektif dan strategi,dan harus
bisa mengaplikasikannya secara fleksibel, salah satunya dengan menggunakan
teknologi pembelajaran.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Teknologi pembelajaran merupakan suatu bidang kajian khusus
ilmu pendidikan dengan objek formal “belajar” pada manusia secara individu
maupun kelompok. Hal ini karena belajar tidak hanya berlangsung dalam lingkup
sekolah, melainkan juga pada organisasi misalnya keluarga, masyarakat, dunia
usaha, bahkan pemerintahan. Belajar dapat di mana saja, kapan saja dan siapa
saja, mengenai apa saja, dengan cara dan sumber apa saja yang sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Istilah teknologi pembelajaran mencakup banyaknya lingkungan
pemanfaatan yang mengambarkan fungsi teknologi dalam pendidikan secara lebih
tepat; dapat merujuk baik pada belajar maupun pembelajaran; dan pemecahan
masalah belajar/fasilitas pembelajaran, teknologi pembelajaran merupakan suatu
bidang inovasi dalam bidang pendidikan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Dalam pengembangan teknologi pendidikan yang senantiasa
berhubungan dengan program pendidikan untuk kepentingan peserta didik, maka
landasan psikologi mutlak harus dijadikan dasar dalam proses pengembangan
teknologi pendidikan. Perkembangan yang dialami oleh peserta didik pada umumnya
diperoleh melalui proses belajar. Guru sebagai pendidik harus mengupayakan cara
/ metode yang lebih baik untuk melaksanakan proses pembelajaran guna
mendapatkan hasil yang optimal, dalam hal ini proses pembelajaran mutlak diperlukan
pemikiran yang mendalam dengan memperhatikan psikologi belajar<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Hubungan psikologi dengan teknologi pendidikan gimanasih ?
dalam Teknologi pendidikan tujuan
utamanya yaitu untuk memecahkan masalah belajar. Untuk mencapai tujuan tersebut
kita harus mengetahui dan mempelajari karakteristik dari si belajar itu
sendiri. Sedangkan kalau ilmu psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
jiwa dan mempelajari tingkah laku lahiriah dengan menggunakan pengamatan
objektif terhadap rangsangan dalam hubungannya pada alam sekitar atau
lingkungan. Jadi hubungan Psikologi dan
Teknologi Pendidikan adalah Jika membuat sistem yang ditujukan untuk pemecahan
masalah belajar maka dibutuhkan untuk mengetahui latar belakang sasaran yang
akan dituju agar tepat dan menghasilkan sistem yang optimal.</div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08011472636975215989noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-134831970987763583.post-9954071849635663672016-12-06T03:50:00.001-08:002016-12-06T03:50:55.596-08:00Final Basket Porseni Psikologi USUFinal basket porseni psikologi usu mempertemukan alumni/s2 vs angkatan 2016 (putra). Pertandingan final ini adalah yang pertama untuk angkatan 2016 dimana akan berjumpa tim bertabur bintang yaitu tim alumni/s2. Angkatan 2016 juga tidak bisa di remeh kan begitu saja tim yang berjuluk kuda hitam ini mengikuti porseni tanpa menelan kekalahan. Apakah akan terukir sejarah baru di final basket porseni psikologi usu?<br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJZu0YVT14m05gVexqoJOgNtDf5AGt283qNveI8KDPkBIDLlKXq8s-wlHzZZj-aq4PvNu81DzRta8H4JtKAgC6fQtc8KidrTdw-cObozEERbO7l7boIQZSVydw6lwc6ivinM_AkhCgdgg/s1600/porseni.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="193" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJZu0YVT14m05gVexqoJOgNtDf5AGt283qNveI8KDPkBIDLlKXq8s-wlHzZZj-aq4PvNu81DzRta8H4JtKAgC6fQtc8KidrTdw-cObozEERbO7l7boIQZSVydw6lwc6ivinM_AkhCgdgg/s320/porseni.jpg" width="320" /></a></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08011472636975215989noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-134831970987763583.post-14912879008695120962016-12-04T20:50:00.002-08:002016-12-09T21:11:45.169-08:00Richard ‘Insane’ Latunusa Menyebarkan Streetball<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLSJRtt6kgMNpqF7O19dSDfIDACH9dMrhvk7wJcaMYWAQ6CCOjSzBa6zf9CC81fvrbLZxt4DZlGfX7QTUnMZnVIYXVE133ZeNfTTV1u2x-GFroSVKM28qliuC7YGutLE-6KqWtSyqUtdI/s1600/Insane-Tentang-Perkembangan-Streetball-Indonesia.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjLSJRtt6kgMNpqF7O19dSDfIDACH9dMrhvk7wJcaMYWAQ6CCOjSzBa6zf9CC81fvrbLZxt4DZlGfX7QTUnMZnVIYXVE133ZeNfTTV1u2x-GFroSVKM28qliuC7YGutLE-6KqWtSyqUtdI/s320/Insane-Tentang-Perkembangan-Streetball-Indonesia.gif" width="320" /></a></div>
Sekali waktu diadakan ujian tulis pelajaran olahraga di sebuah sekolah dasar (SD) di Bandung. Salah satu soal meminta siswa menuliskan nama pemain terkenal sesuai cabang olahraganya. Untuk cabang bulu tangkis, misalnya, para siswa tangkas menulis nama Taufik Hidayat. Di cabang basket, 14 siswa menulis nama Richard.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Guru yang memeriksa jawaban para siswa itu tersentak. Ia tak mengenal nama Richard di dunia basket. Tapi, mengapa ada 14 siswa yang menjawab sama? Tak ingin didera tanya, ia memanggil pemilik nama itu ke sekolah. ”Anda siapa?” tanya guru itu, kepadanya.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
”Saya bukan siapa-siapa.”<br />
”Mengapa banyak siswa saya menuliskan nama Anda?”<br />
”Saya juga bingung.”<br />
Setelah Richard menjelaskan aktivitas dan prestasinya, sang guru mahfum. Jawaban 14 siswa yang semula disalahkan, kemudian dibetulkan.<br />
”Ternyata kamu figur pemain basket,” ucap guru itu.<br />
Siswa yang menuliskan nama Richard dalam lembar jawaban, ternyata anak asuh Richard di Sekolah Streetball Bandung.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Richard ‘Insane’ Latunusa yang mengisahkan peristiwa itu, kini menjadi ikon streetball, bukan hanya di Bandung, tapi juga di Indonesia. Ia menjadi pemain terbaik liga LA Light Streeball, 2005.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Future Streetball Camp, sekolah streetball yang ia dirikan di Bandung, dibanjiri peminat. Tercatat 178 siswa yang belajar di sekolah itu, berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat, seperti Subang dan Purwakarta. Demam streetball lantas menjalar ke mana-mana. Komunitas streetball yang semula hanya ada di Bandung, kini terbentuk di hampir semua kota di Indonesia.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Semua itu bermula dari kegemaran Insane, panggilan akrabnya, bermain basket sejak SD di Jakarta. Sekali tempo, tahun 2000, ia menyaksikan pertandingan antarklub basket di Jakarta. Di sela pertandingan, dipertontonkan permainan basket yang penuh aktraktif dari VCD. ”Wah, ini basket lain,” kata dia membatin.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Insane mendekat. ”Dari mana dapat VCD ini?” tanyanya. Jawaban yang diperoleh, ”Itu merupakan bonus bila membeli sebuah merk sepatu di Amerika.” Tak ingin kehilangan kesempatan, ia lalu memesan kepada seorang pamannya. Sang paman bekerja di kapal yang kerap berlayar ke Negeri Paman Sam itu.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Keinginannya tercapai. Saat memperoleh kiriman VCD, Insane mulai mempraktikkan gaya permainan yang ditontonnya. ”Ternyata bisa,” ucap pria kelahiran Jakarta, 23 Juni 1979, yang tercatat sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) angkatan 1999, ini.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Mulus memainkan banyak gaya permainan bola basket dengan atraktif, ternyata tidak semulus sambutan teman sepermainannya. Tak hanya diledek, tidak jarang ia menerima lemparan saat bermain streetball. ”Kalau saya main, ada yang menabuh gendang, layaknya permainan topeng monyet. Bahkan, di Majalengka saya sempat ditimpuk genteng,” kata dia mengenang.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tak gentar oleh cercaan, ia terus mempelajari dan mengembangkan permainan streetball. Perlahan-lahan mulai ada yang tertarik untuk mempelajarinya. Semula dari enam orang, teman mainnya kemudian bertambah menjadi 12 orang. Bermain tiap Rabu malam dari pukul 21.00 – 24.00 di lapangan basket GOR Saparua, Bandung, penonton membludak. Permainan ini kemudian mulai digemari, tak hanya remaja, tapi juga anak-anak. Sampai sekali waktu, di tahun 2004, seseorang menghampiri Insane, sembari berseru, ”Mengapa tidak membuat sekolah saja?”</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Insane tak kuasa menolak. Ia tak bisa menghindar dari banyaknya anak-anak yang ingin belajar streetball. Jadilah Future Streetball Camp, sekolah streetball. Tak kurang dari empat bulan, siswanya mencapai 50 orang. Inilah sekolah tanpa kampus. Tempat belajarnya di lapangan basket Sabuga, Bandung.</div>
<div style="background-color: white; color: #1d2129; font-family: Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; margin-bottom: 6px; margin-top: 6px;">
Tak mampu sendirian melatih 178 anak didik dari siswa SD sampai mahasiswa, Insane meminta bantuan dua orang pelatih. Ia lebih banyak menyusun kurikulum, mengatur materi latihan yang disesuaikan dengan pengelompokan junior-senior. ”Kita juga membuat semacam rapor, supaya orang tua tahu perkembangan anaknya,” jelas Insane.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08011472636975215989noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-134831970987763583.post-50022652183762058372016-12-04T20:39:00.001-08:002016-12-04T20:39:19.518-08:00Challenge The World<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 26px;">
Setelah berhasil menunjukkan performa yang semakin baik di <em style="box-sizing: border-box;">sparring</em>ketiga melawan tim nasional U-18, tibalah saatnya para <a href="https://www.la-streetball.com/" style="background-color: transparent; box-sizing: border-box; color: #2e7d32; text-decoration: none;" target="_blank" title="pemain basket">pemain basket</a> yang telah sebulan menjalani rangkaian latihan di <em style="box-sizing: border-box;">Training Camp</em> diseleksi untuk masuk ke <em style="box-sizing: border-box;">top 10</em>.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 26px;">
<img alt="Melewati Penyeleksian Berat, Inilah 10 Peserta Training Camp yang Terpilih!" height="983" src="https://www.la-streetball.com/assets/img_upload/10_4.jpg" style="border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; height: auto; margin-bottom: 21px; max-width: 100%;" title="Melewati Penyeleksian Berat, Inilah 10 Peserta Training Camp yang Terpilih!" width="1500" /><br style="box-sizing: border-box;" />Para <em style="box-sizing: border-box;">coach</em> menyadari bahwa penyeleksian itu merupakan hal berat karena ada banyak pertimbangan yang harus mereka putuskan. Akhirnya, semua peserta<em style="box-sizing: border-box;"> Training Camp</em> diminta untuk berjejer menghadap para <em style="box-sizing: border-box;">coach</em>. Di sana, <em style="box-sizing: border-box;">coach</em> AB, <em style="box-sizing: border-box;">coach</em> JKO,<em style="box-sizing: border-box;"> coach</em> Ivan dan The Professor hadir untuk mengumumkan siapa peserta yang terpilih untuk masuk ke <em style="box-sizing: border-box;">top</em> 10.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 26px;">
Coach AB memanggil nama para peserta yang masuk ke top 10 dengan serius. <strong style="box-sizing: border-box;">Syam <em style="box-sizing: border-box;">a.k.a</em>Easy Fly, Rio Disi, Nicki, Nicko, Ican a.k.a Lil Mighty, Ryan, Marvanico, Bugi, Mustohirin </strong>dan<strong style="box-sizing: border-box;"> Xaverius</strong> adalah para peserta yang terpilih sebagai <em style="box-sizing: border-box;">the top 10</em>.<em style="box-sizing: border-box;"> Coach</em> AB, <em style="box-sizing: border-box;">coach</em> JKO dan The Professor memberikan<em style="box-sizing: border-box;"> jersey</em> untuk mereka pakai di <em style="box-sizing: border-box;">Ball City Tournament</em> di China nanti. Terlihat wajah senang dan bangga dari mereka saat mengenakan <em style="box-sizing: border-box;">jersey</em> itu.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 26px;">
<img alt="Melewati Penyeleksian Berat, Inilah 10 Peserta Training Camp yang Terpilih!" height="1245" src="https://www.la-streetball.com/assets/img_upload/10_7.PNG" style="border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; height: auto; margin-bottom: 21px; max-width: 100%;" title="Melewati Penyeleksian Berat, Inilah 10 Peserta Training Camp yang Terpilih!" width="1000" /><br style="box-sizing: border-box;" />Di sisi lain, nama para peserta yang <em style="box-sizing: border-box;">nggak</em> disebut oleh <em style="box-sizing: border-box;">coach</em> AB diminta untuk kembali berjejer di depan para <em style="box-sizing: border-box;">coach</em>. Mereka tampak cemas dengan apa yang akan dikatakan oleh para <em style="box-sizing: border-box;">coach</em>. <em style="box-sizing: border-box;">SURPRISINGLY!</em> Para <em style="box-sizing: border-box;">coach</em> memberikan dua<em style="box-sizing: border-box;"> “wild card”</em> untuk dua peserta yang berkesempatan untuk kembali bergabung dengan <em style="box-sizing: border-box;">the top 10</em>. <em style="box-sizing: border-box;">Richard and Agung are the two wild cards, Ballers.</em> Kaget dirinya terpilih, Richard langsung meneteskan air mata dan langsung dirangkul oleh para peserta <em style="box-sizing: border-box;">Training Camp</em>.</div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 26px;">
<img alt="Melewati Penyeleksian Berat, Inilah 10 Peserta Training Camp yang Terpilih!" height="839" src="https://www.la-streetball.com/assets/img_upload/10_12.JPG" style="border: 0px; box-sizing: border-box; display: block; height: auto; margin-bottom: 21px; max-width: 100%;" title="Melewati Penyeleksian Berat, Inilah 10 Peserta Training Camp yang Terpilih!" width="1500" /></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 26px;">
Dengan adanya <em style="box-sizing: border-box;">“wild card”</em> itu, berarti akan ada 12 peserta yang wajib menjalankan rangkaian latihan selanjutnya lebih keras lagi. FYI, 10 peserta yang telah terpilih itu belum tentu berangkat ke China untuk mengikuti <em style="box-sizing: border-box;">Ball City Tournament, Ballers</em>. Kalau di tengah-tengah <em style="box-sizing: border-box;">Training Camp</em>, ternyata dua dari 10 peserta ada yang performanya menurun, entah fisik atau <em style="box-sizing: border-box;">skill</em>-nya, para <em style="box-sizing: border-box;">coach nggak</em> segan-segan untuk menggantikan mereka dengan<em style="box-sizing: border-box;">“wild card”</em>. <em style="box-sizing: border-box;">So, it depends on what “da best” they made. Do it to da max, Warriors!</em></div>
<div style="background-color: white; box-sizing: border-box; color: #222222; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 26px; margin-bottom: 26px;">
Photo: Redaksi LA Streetball</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/08011472636975215989noreply@blogger.com0